Jakarta - Renungan malam
dan doa dilakukan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)
untuk mengenang 21 tahun meninggalnya Marsinah, pahlawan buruh dan
aktivis Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Marsinah adalah tokoh
buruh perempuan yang hilang misterius dan dibunuh saat memperjuangkan
nasib teman-teman buruh lainnya.
Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI mengatakan perjuangan Marsinah
yang sudah meninggalkan kenangan perjuangan buruh harus menjadi semangat
buruh saat ini untuk meneruskan perjuangan buruh. "Marsinah mati tewas
untuk memperjuangkan nasib teman-teman buruh PT Catur Putra Surya pada
tanggal 8 Mei 1993 jenazah beliau ditemukan dengan luka tusukan dan
bagian vagina, tulang panggul, dan lehernya hancur," ujar Andi dalam
sambutannya membuka renungan malam. Andi menuntut pemerintah saat ini
untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat dengan menghukum pelaku,
dan menetapkan Marsinah menjadi pahlawan nasional Indonesia.
"Saat ini obor di makam Marsinah dinyalakan untuk mengenang beliau,
saya harap pemerintahan baru yang terpilih pada pemilu 2014 ini
memperdulikan nasib buruh dan pelanggaran HAM," ujar Andi kepada SP
Jumat (9/5) malam. Andi dengan terus terang mendukung Joko Widodo
sebagai presiden Indonesia karena kepemimpinan beliau dirasa berpihak
kepada nasib rakyat kecil. "Perbedaan suara diantara kelompok organisasi
buruh saya harap tidak memecah belah persatuan buruh," tutup Andi.
Suwarno Saheri wakil presiden KSPSI mengatakan ada sekitar 100 buruh
dari berbagai federasi. "Renungan malam mengenang Marsinah dimuai dengan
mengelilingi bundaran HI, dilanjutkan sambutan dari Presiden KSPSI,
pembacaan puisi tentang Marsinah, kemudian doa bersama dan penyalaan
lilin," ujar Suwarno.
Kapospol subsektor Thamrin Ipda I Nengah Brata mengatakan ada 10
personil yang akan berjaga untuk mengatur lalu lintas agar tidak macet.
"Nanti akan ditambah dari Polres bila diperlukan," ujar Nengah.
Penulis: CRB/AF
Sumber:Suara Pembaruan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar