SELAMAT DATANG

Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPTSK-SPSI) Unit Kerja PT TCK Textiles Indonesia yang tercatat pada Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang dengan nomor pencatatan 190/DISNAKER/SP/KAB-TNG/III/2009 tertanggal 30 Maret 2009 dan struktur kepengurusannya disahkan oleh DPC FSPTSK - KSPSI Kabupaten Tangerang. Bermula dari keinginan untuk membangun kerjasama antar serikat pekerja yang lebih baik dan luas, kami merasa perlu untuk membuat portal komunikasi dengan aktivis buruh di seluruh Indonesia.
Meskipun pada tahap awal ini, kami menggunakan jasa free blogging, tahap selanjutnya diharapkan tumbuh kepedulian yang lebih baik sehingga tercipta kerjasama positif.
Kami mengajak seluruh aktivis buruh untuk saling merapatkan barisan terkait beberapa isu yang sedang berkembang seperti Union busting dan PHK.
Akhirnya.......................
Mari kita buka batasan batasan yang membelenggu kita, kita satukan langkah karena tantangan semakin berat.
SALAM PEKERJA......................
Ttd
PUK FSPTSK - KSPSI PT TCK Textiles Indonesia
Sekretariat ; Jl Raya Serang KM 12 Desa Sukadamai Cikupa Tangerang telp. 021 (5960817) ext 234

Sabtu, 28 Mei 2011

MUSCAB KE III PC FSPTSK SPSI KABUPATEN TANGERANG


Kepengurusan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang & Kulit SPSI Kabupaten Tangerang periode 2006-2011 telah berakhir. Dan sesuai dengan amanah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Spsi, maka pada tanggal 25-26 Mei 2011 Pimpinan Cabang SPTSK SPSI Kabupaten Tangerang menyelenggarakan Musyawarah Cabang (MUSCAB) yang ke III dengan agenda Laporan Pertanggungjawaban pengurus periode 2006-2011 serta Pemilihan Pengurus baru untik periode 2011-2016.



Acara yang diselenggarakan di Hotel Mambruk, Anyer ini dihadiri pula oleh segenap utusan dari Pimpinan Unit Kerja perusahaan sector tekstil yang berada dalam wilayah Kabupaten Tangerang. Turut hadir pula dalam acara tersebut segenap jajaran Pimpinan Pusat SPTSK SPSI serta beberapa pejabat dari instansi ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang.





Dalam acara tersebut Pimpinan Unit Kerja PT. Woongjin Textiles juga mengirimkan utusannya yaitu Bp. Jasmin (ketua) dan Bp. Eddy Suhendi (wakil ketua), serta Bp. Baihaqi yang turut serta menjadi panitia penyelenggara.


Siang itu pada tanggal 26 Mei 2011 tepat pukul 12.17 WIB telah terpilih sebanyak 11 kader yang akan mengemban tugas sebagai Pengurus Cabang SPTSK SPSI periode 2011-2016. Pelantikan dilakukan oleh H.M Nurdin Singadimedja, SH, MH ketua umum Pimpinan Pusat SPTSK SPSI dan disaksikan oleh seluruh peserta Muscab. Dengan dibacakannya janji Pimpinan dan diserahkannya panji-panji kebesaran SPTSK SPSI maka resmilah mereka menjadi Pengurus Cabang SPTSK SPSI Kabupaten Tangerang dibawah komando Ahmad Supriadi, SE sebagai ketua.


Suasana haru sangat terasa dan terpancar dari wajah para peserta Muscab, ketika mereka secara bergantian memberikan ucapan selamat kepada pengurus baru yang terpilih.” Selamat berjuang” kata-kata itulah yang bergantian diucapkan oleh peserta Muscab kepada para pengurus terpilih ketika mereka bersalaman.

Komposisi Pengurus Pimpinan Cabang SPTSK SPSI Kabupaten Tangerang periode 2011-2016 adalah sebagai berikut:

Ketua                  : Ahmad Supriadi, SE

Wakil Ketua        : Suryadi

Wakil Ketua        : Vanny O Shompie

Wakil Ketua        : Yoyo Setyo Widodo, SH

Wakil Ketua        : Hendrikus Agung

Sekretaris           : Ruwandi

Wk. Sekretaris    : Arsadi, SE

Wk. Sekretaris    : Aliyudin

Wk. Sekretaris    : Maksum

Wk. Sekretaris    : Baihaqi, SPdI

Bendahara          : Hary Mardianto



“ SELAMAT & SUKSES, SEMOGA MENJADI PEMIMPIN YANG AMANAH…”

Senin, 02 Mei 2011

MAY DAY (SEJARAH)


May Day lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan [kapitalisme] industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.

Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi di tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

Ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Paterson, New Jersey. Pada tahun 1872, McGuire dan 100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk menuntut mengurangan jam kerja. McGuire lalu melanjutkan dengan berbicara dengan para pekerja and para pengangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. McGuire menjadi terkenal dengan sebutan "pengganggu ketenangan masyarakat".

Pada tahun 1881, McGuire pindah ke St. Louis, Missouri dan memulai untuk mengorganisasi para tukang kayu. Akhirnya didirikanlah sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire sebagai Sekretaris Umum dari "United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America". Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain merencanakan hari libur untuk Para pekerja di setiap Senin Pertama Bulan September di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur.

Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya.

Pada1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum. Pada 1894. Presider Grover Cleveland menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan minggu pertama bulan September hari libur umum resmi nasional.Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari, yang sebelumnya (masih pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Union di AS: Sebagaimana batasan-batasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka kongres merubah tuntutan ini menjadi landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.

Satu Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Konggres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions untuk, selain memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 [Federation of Organized Trades and Labor Unions yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872 menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei1886.
Peristiwa Haymarket

Peristiwa Haymarket, Polisi menembaki para demonstran disusul dengan perlawanan dari kaum buruh. Pada tanggal 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.

Pada tanggal 4 Mei 1886. Para Demonstran melakukan pawai besar-besaran, Polisi Amerika kemudian menembaki para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati, para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir. Sebelum peristiwa 1 Mei itu, di berbagai negara, juga terjadi pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut perlakukan yang lebih adil dari para pemilik modal.
Kongres Sosialis Dunia

Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan peristiwa di AS tanggal 1 Mei itu sebagai hari buruh sedunia dan mengeluarkan resolusi berisi:: ''Sebuah aksi internasional besar harus diorganisir pada satu hari tertentu dimana semua negara dan kota-kota pada waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Perancis.''

Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai negara dan sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan '''May Day''', diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun mendapat tekanan keras dari pemerintah mereka.

MARS SPSI